
26 NOV 2021
10:07
Bogor, 26 November 2021- PT Multi Terminal Indonesia (PT MTI) dan PT YCH Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penguatan Rantai Pasokan dan Ekosistem Logistik di Indonesia dengan Inisiatif Smart Growth Connect.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia Gunta Prabawa dan Direktur Utama PT YCH Indonesia Roland Yap, disaksikan oleh Menteri Senior Negara Singapura dari Kementerian Perhubungan Chee Hong Tat, Menteri Perhubungan Indonesia Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri I dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury yang menggantikan Wakil Menteri II dari Kementerian BUMN Kartiko Wirjoatmodjo yang berhalangan hadir, Asisten Deputi Bidang Logistik dari Kementrian BUMN Desty Arlaini, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Singapura Suryo Pratomo, Duta Besar Republik Singapura untuk Republik Indonesia Anil Kumar Nayar, Ketua Eksekutif dari YCH Group Dr. Robert Yap, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero), ketujuhnya hadir secara virtual sedangkan pimpinan senior baik dari PT MTI maupun PT YCH Indonesia menghadiri acara fisik di Ciawi-Bogor, Indonesia.
Dalam penandatanganan MoU tersebut, PT YCH Indonesia yang merupakan bagian dari raksasa logistik dalam negeri Singapura, YCH Group, bersama PT MTI, anak perusahaan PT Pelindo Solusi Logistik (subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero), mengharapkan akan melihat pengembangan Pusat Smart Growth, menjadi infrastruktur multi-modal rantai pasokan yang penting untuk mendukung pertumbuhan di Jakarta dan daerah pedalaman.
Selain itu, kemitraan ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi pembentukan model bisnis inisiatif Smart Growth Connect dengan fasilitas rantai pasokan ikonik YCH Group di Singapura, Supply Chain City (SCC), yang berfungsi sebagai pusat keunggulannya.
Kolaborasi ini juga akan berfungsi sebagai platform untuk mensinergikan dan menghadirkan peluang kolaborasi baru bagi para pemain rantai pasokan dan logistik untuk memperluas operasi mereka di Indonesia serta akan menjadi inisiatif Smart Growth Connect ASEAN-BAC ketiga setelah proyek awal yang sukses di Hanoi, Vietnam dan Phnom Penh, Kamboja.
“Kami berharap kerjasama ini akan memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak, dan kerjasama baik YCH Group dan Multi Terminal Indonesia akan terus menjadi hubungan yang saling memberikan keuntungan di kedua belah pihak. Kami juga berharap kedua belah pihak berkomitmen untuk setiap proses dalam perjanjian ini untuk memperkuat eksistensi perusahaan kami dalam persaingan global. Kolaborasi antara PT MTI dan PT YCH Indonesia dan akan menjadi batu loncatan untuk memacu transformasi digital Indonesia menuju kemajuan yang lebih besar agar tetap kompetitif di era new normal. Atas nama Kementerian BUMN RI, kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan ini, Setelah MoU ini, kami perlu melakukan langkah-langkah berikut untuk memastikan keberhasilan kerjasama kami, yaitu melaksanakan Due Diligence untuk membangun Logistic Park, membangkitkan model bisnis yang sehat, perumusan prosedur investasi, penyusunan perencanaan konstruksi, dan pengembangan dan pemantauan proses konstruksi. Kesemuanya itu diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan dan bermanfaat bagi kedua belah pihak,” kata Pahala Nugraha Mansury, Wakil Menteri I BUMN Republik Indonesia dalam sambutannya.
Sementara itu, Dirut PT Pelabuhan Indonesia Arif Suhartono mengungkapkan, Smart Growth Center sebagai infrastruktur multimoda supply chain akan mendukung konektivitas antara Port to Logistics dan Hinterland area yang akan memberikan manfaat bagi ekosistem logistik serta pelanggan.
“Smart Growth Center juga akan mendukung pengembangan teknologi untuk menjadi enabler pada pergudangan dan operasional logistik terkait lainnya. Teknologi ini dapat meningkatkan rantai pasokan Indonesia, menjadikannya lebih fleksibel, hemat biaya, dan responsif. Ini akan mempromosikan skalabilitas, efisiensi, dan pergerakan barang yang mulus untuk mendukung rantai pasokan dan pada akhirnya meningkatkan keunggulan rantai pasokan dalam jangka panjang. Ini juga merupakan kesempatan yang baik bagi kami untuk menyampaikan bahwa IPC Corporate University akan menjadi Institusi Akademik yang mendukung proyek ini,” ujar Arif Suhartono.
Sedangkan Dr. Robert Yap, Ketua Eksekutif YCH Group, menyatakan Rantai pasokan global saat ini menjadi lebih menuntut karena ada kebutuhan yang berkembang untuk mengoptimalkan kompleksitasnya dan memenuhi ekspektasi pelanggan yang meningkat.
“Dengan pandemi yang menantang ketahanan rantai pasokan global dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak terduga, kami dapat membangun pandangan ke depan yang strategis dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang memberikan keandalan, fleksibilitas, dan akurasi yang lebih besar dalam mengelola operasi,” ungkapnya.
Menurut Robert, Hub logistik multi-modal yang dibawa oleh inisiatif Smart Growth Connect akan menjadi faktor penting untuk meningkatkan rantai pasokan dan konektivitas logistik di ASEAN. Dan di sinilah YCH dengan pemahaman mendalam tentang pasar ASEAN, dapat berusaha untuk memberdayakan pelanggan dan mitranya dalam mencapai jejak yang komprehensif dan konektivitas global tanpa batas di seluruh kawasan ASEAN dan sekitarnya.
Di acara sama Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan, bahwa pihaknya telah mewujudkan visi program dari Presiden Republik Indonesia dan Presiden Republik Singapura untuk memiliki pusat jantung logistik